Memaknai Ulang Tahun

Allah mempergantikan malam dan siang, untuk berapa lama lagi engkau di penjara malam dan siang? Petiklah rahasia waktu, maka akan engkau dapat keajaibannya..

Sahabat, apa yang kita dapatkan dari sebuah perayaan usia? Sekeping memori bahwa kita masih terlalu muda atau sejumput rasa cemas bahwa kita semakin tua. Atau serangkaian ucapan : Selamat Ulang Tahun! Semoga panjang umur! Tambah sukses, dan lain sebagainya. Namun pada hakikatnya, apakah kita dapat menghargai sang waktu malam dan siang seiring kita menapaki kehidupan?

Kemudian setelah itu, kita kembali pada rutinitas sehari-hari. Kuliah, bekerja, istirahat, tidur dan menanti pagi kembali seperti sebuah siklus waktu. Semuanya tidak ada yang berubah. Kita masih hidup dalam keseharian yang menjemukan, terpenjara dalam malam dan siang, yang redup dari pemaknaan. Menjalani waktu bersama usia yang baru kita rayakan berdasarkan panduan kalender dan potongan-potongan waktu, malam dan siang silih berganti. Seperti sepenggal firman Allah, "Allah mempergantikan malam dan siang.." (QS. An Nuur:44)

Sahabat ketahuilah, karena itu menjadi sahihlah makna kata ulang tahun yang acap kali kita dengung-dengungkan itu. Ia hanya sekedar peristiwa tahun yang di-ulang dan terus ber-ulang. Ia hanya sebatas ritual penanda bahwa usia kita bergerak dari satu titik ke titik yang lain, dari masa lalu menuju masa depan. Selebihnya adalah pemaknaan waktu yang lepas dari diri kita sendiri. Padahal Allah jauh-jauh hari dalam ayat di atas melanjutkan, "Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan." Atau juga dalam firman yang lain, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (QS. Ali Imran:190).

Menghayati dan memaknai waktu dengan cara-cara demikian merupakan sebuah proses dimana waktu bergerak dalam ego manusia, artinya manusia mengalami waktu berdasarkan ukuran-ukuran yang dibuat ilmu pengetahuan. Tidak aneh jika sekarang manusia hidup dengan selembar kalender, arloji, penunjuk waktu pada telepon seluler (HP), komputer, dan sebagainya. Pepatah populer muncul, time is money, waktu adalah uang (Benjamin Franklin).

Sahabat, waktu memburu hidup kita secepat mungkin untuk menyelesaikan tugas sehari-hari. Dan, perayaan usiapun bukan lagi sesuatu yang penting, waktu adalah milik kita pribadi. "Petiklah rahasia waktu, maka akan kau dapat keajaibannya."

0 komentar:

Posting Komentar

Waktu

Pesan, Kesan dan Saran

Tentang

Foto saya
Aku ingin seperti Melati tak pernah berdusta dengan apa yang ditampilkannya. Ia tak memiliki warna dibalik warna putihnya. Ia juga tak pernah menyimpan warna lain untuk berbagai keadaannya,.

Ulasan

Blogger WidgetsRecent Posts Widget for Blogger
Blogger WidgetsBlog statistics Widget For Blogger

Statistik Blog

Aktifitas


Asy-Syifa Fan Page



Berbagi dengan Asy-Syifa



Asy-Syifa Networked Blog




Sering di Baca



Welcome

Support


Join 4Shared Now!

Artikel Terbaru